Yamaha RX-Z 135 - Bagi mereka yang pernah merasakan kejayaan motor era 90-an pasti kenal dengan Yamaha RX-Z. Motor berkapasitas 135 cc yang menjadi saudara si 'motor jambret' RX-King ini memang menjadi raja dikelasnya pada masa itu.
Motor ini pertama kali meluncur di Indonesia pada akhir tahun 80-an yang menargetkan pasar konsumen untuk pecinta motor sport. Mengusung mesin yang hampir sama dengan Yamaha RX-King, RXZ hanya berbeda dari segi konsep dengan RX-King yang lebih condong ke motor touring ala naked bike.
Motor ini pertama kali meluncur di Indonesia pada akhir tahun 80-an yang menargetkan pasar konsumen untuk pecinta motor sport. Mengusung mesin yang hampir sama dengan Yamaha RX-King, RXZ hanya berbeda dari segi konsep dengan RX-King yang lebih condong ke motor touring ala naked bike.
Yamaha RXZ 135 si Motorsport Legendaris Era 90-an
Yamaha RXZ |
Melirik desain motor RXZ, memang nampak sekali ciri motor sport yang tercermin dari bentuk batok headlamp, sirip cover bawah mesin, knalpot, serta buritan belakang yang tajam khas motor-motor kencang. Selain itu, Yamaha RXZ juga sudah menggunakan setang jepit yang membuat posisi berkendara menjadi agak merunduk, memberi kesan motor balap bagi pengendaranya. Untuk sektor mesin, Yamaha RXZ mengusung mesin 2-tak 135cc, sama seperti RX-King.
Perbedaan kecil diantara keduanya terletak pada bore dan stroke 56 & 54mm, sementara RX-King memakai diameter 58 dan 50mm. Jadi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika RX-King dikenal sebagai 'motor jambret' yang memiliki performa dan akselerasi tinggi di putaran bawah, maka RX-Z didesain untuk melaju diputaran atas yang cocok untuk kondisi trek panjang.
Perbedaan kecil diantara keduanya terletak pada bore dan stroke 56 & 54mm, sementara RX-King memakai diameter 58 dan 50mm. Jadi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika RX-King dikenal sebagai 'motor jambret' yang memiliki performa dan akselerasi tinggi di putaran bawah, maka RX-Z didesain untuk melaju diputaran atas yang cocok untuk kondisi trek panjang.
Untuk sektor dapur pacu sendiri, Yamaha RXZ mampu menghasilkan power hingga 21hp pada putaran 8.500rpm, menggunakan karburator konvensional merk Mikuni VM26. Kendati memiliki power yang besar, RXZ berhasil mendapatkan sertifikat EURO 2 sebagai motor ramah lingkungan.
Padahal untuk kategori motor berjenis 2-tak terkenal dengan motor berpolusi pada masa itu. Hal itulah yang menyebabkan peredaran motor 2-tak dihentikan dan berganti dengan era motor 4-tak sejak awal tahun 2000-an hingga sekarang.
Padahal untuk kategori motor berjenis 2-tak terkenal dengan motor berpolusi pada masa itu. Hal itulah yang menyebabkan peredaran motor 2-tak dihentikan dan berganti dengan era motor 4-tak sejak awal tahun 2000-an hingga sekarang.
Masih soal dapur pacu, teknologi Yamaha Computerized Lubricant System juga merupakan teknologi muktahir Yamaha saat ini yang diterapkan pada RXZ. Teknologi ini memungkinan pembakaran, pasokan udara, serta campuran oli samping menjadi lebih sempurna.
YLCS memang sempat diaplikasikan juga pada motor RX-King namun akhirnya dilepas karena tidak cocok dengan karakter mesin si motor jambret. Produksi terakhir RX-Z dihentikan pada tahun 1998 seiring dengan menurunnya minat konsumen terhadap motor berkarakter trek panjang ini. Nah, apakah anda masih memiliki motor ini?
YLCS memang sempat diaplikasikan juga pada motor RX-King namun akhirnya dilepas karena tidak cocok dengan karakter mesin si motor jambret. Produksi terakhir RX-Z dihentikan pada tahun 1998 seiring dengan menurunnya minat konsumen terhadap motor berkarakter trek panjang ini. Nah, apakah anda masih memiliki motor ini?
Demikianlah informasi mengenai Kilas Balik Yamaha RX-Z 135 Si Motor Sport Legendaris Yamaha. Semoga bermanfaat :-)
artikel Blog motor lainnya mengenai:
Posting Komentar untuk "Kilas Balik Yamaha RX-Z 135 Si Motor Sport Legendaris Yamaha"